Selanjutnya, materi bertajuk “Pre and Article Control of Conventional Medicine Products” diulas dengan menarik oleh Dra. Yang menjabat sebagai Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik. Beliau menekankan bahwa selama proses pre-market control dan post-market control bertujuan untuk memastikan kualitas, efikasi, dan keamanan produk terjamin secara konsisten dalam manufaktur.
Jurnal Indonesian Journal Of Drug Store Vol 30 No 2 Tahun 2019
Setelah materi yang diberikan selama kurang lebih masing-masing 75 menit, terdapat sesi diskusi yang memberikan kesempatan para audiens untuk bertanya dan dijawab oleh kedua pembicara. Setelah itu, terdapat sesi kuis yang harus dikerjakan oleh semua partisipan sebagai bentuk bukti keikutsertaan dan comments untuk pelaksanaan acara kedepannya. Sesi diskusi berjalan dengan kondusif membuktikan bahwa seluruh partisipan fokus, antusias, dan semangat mengikuti kegiatan webinar hari ke-6 ini. Acara yang mengusung judul “The Heart of Jamu and Bromo Remedies” ini sudah menginjak pada hari ke-6.
Daftar Berita Prodi Pharmacy
Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia, apt Noffendri Roestam, S.Si, mengapresiasi semangat dan antusiasme yang terlihat dari peserta IPEC 2024. Meiji Indonesia, laman dokter ini menampilkan semua produk yang dipasarkan oleh PT. Meiji Indonesia, dengan kategori produk seperti obat yang harus diresepkan oleh dokter (Moral Product), obat tanpa resep dokter (OTC), produk PKRT, dan obat untuk kesehatan hewan (Veterinary). Undang – Undang Nomor 33 tentang Jaminan Produk Halal (UU JPH) dibuat untuk melindungi masyarakat. Indonesia sebagai negara dengan mayoritas muslim tentu membutuhkan tag halal pada suatu rpoduk, baik makanan maupun obat-obatan. M. Yamin, M.Farm., juga hadir memberikan presentasi.
Jurnal Indonesian Journal Of Pharmacy Vol 31 No 2 Tahun 2020
“Misalnya dalam pre-market control obat tradisional, memastikan berjalannya praktek manufaktur yang baik, registrasi obat, serta registrasi obat yang hendak diiklankan. Sementara pada post-market control meliputi inspeksi proses manufaktur dan distribusi, lisensi ekspor impor, sampling and screening, pengawasan, serta pharmacovigilance,” jelasnya. Direktur Pusat Pengembangan dan Penelitian Tanaman Medisinal dan Obat Tradisional Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjadi pemateri ketiga. Bapak Akhmad Saikhu, M.sc.PH mengusung tema”Application of Jamu in the Community” dan mengawali materinya dengan sejarah jamu di Indonesia. Beliau juga menjelaskan mengenai risetnya bersama RISTOJA selama 10 tahun. “Melalui tiga proses penemuan, penelitian, hingga pengembangan pre-klinis kami bisa menentukan jumlah formula.
Mengusung tema “Laws for Making Use Of Herbal Medication in Indonesia.” Beliau memaparkan bahwa pemerintah telah berupaya untuk melancarkan peredaran produk domestik melalui Peraturan Presiden (PP). “Kementerian Kesehatan berkomitmen melaksanakan transformasi sistem kesehatan guide melalui metode preventif pafikabupatensekadau.org . Kami juga memiliki agenda untuk meningkatkan kapabilitas serta pelayanan kesehatan,” tegasnya. Meskipun industri farmasi menggunakan paten obat untuk memastikan keeksklusifan pasar, namun hak paten biasanya hanya berlaku selama 20 tahun. Sepuluh tahun proses penelitian dan pengembangan obat, membuat industri farmasi terdorong untuk memperpanjang hak paten obat mereka agar riset dan keaslian akan suatu obat bisa dijaga.
Penyampaian materi kedua ini dilaksanakan secara langsung di Hall Lantai 1 Gedung Nanizar Zaman Joenoes. Materi yang disampaikan mengarah ke mekanisme obat tradisional (jamu) dalam sistem imun. Apabila dihubungkan dengan kondisi saat ini, yaitu pandemi covid-19 yang belum juga berakhir, jamu dapat dijadikan alternatif untuk mencegah penularan dan menjaga kekebalan tubuh. Penyampaian yang jelas dan informasi yang bermutu dapat menarik perhatian partisipan untuk mengetahui lebih dalam akan benefit dari jamu. Materi pertama dibawakan oleh Dr. Dra. M.Pharm., MARS yang saat ini menjabat sebagai Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Farmalkes) Kementerian Kesehatan RI.
Leave a Reply